HMPS Prodi BKI Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan dan Puskestal Network Indonesia adakan Seminar Nasional dan Bedah Buku

Ormawa UIN Syahada Rabu 26/06/2024.-Beberapa kasus kekerasan pada anak yang  terjadi baik di lingkungan keluarga dan lingkungan Pendidikan harus mendapatkan perhatian serius dari berbagai sektor. Sebagai Upaya mitigasi kekerasan pada anak, mahasiswa Bimbingan Konseling Islam UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary dan Yayasan Puskestal Network Indonesia menggelar Seminar Nasional dan bedah buku dengan tema “Mengungkap Kekerasan terhadap Anak” bertempat di Ruang Kuliah Umum UIN Syahada Padangsidimpuan.

Pelaksana kegiatan  ketua HMPS BKI Akhdan Arhabuddin menyebutkan bahwa acara seminar diinisiasi oleh HMPS Bimbingan Konseling Islam dan Yayasan Puskestal Indonesia. Adapun kegiatan ini Turut berhadir  dari 4 prodi fakultas dakwah dan ilmu komunikasi antara lain komunikasi penyiaran islam,manajemen dakwah,bimbingan konseling islam ,pengembangan masyarakat islam , beserta dosen fakultas dakwah dan ilmu komunikasi, Wakil Dekan bidang akademik Dr.Anas Habibi,M.Hum,Ketua Prodi Bimbingan Konseling Islam Fitri Choirunnisa,Msi dan Pembina Yayasan Puskestal Network Indonesia Trisia Megawati Kusuma Dewi dan Pakar Komunikasi Hadi Rahman, tampil sebagai narasumber Seminar Nasional .

Dalam pemparannya, Trisia menyebutkan bahwa keluarga adalah Kompas yang membimbing setiap anak dalam mengembangkan potensi dan perkembangannya. Untuk itu membangun komunikasi secara intra dan interpersonal harus dibangun sejak dini. “Keluarga adalah akar yang mengokohkan kita dan sayap yang membiarkan kita terbang, komunikasi intra dan interpersonal menjadi kunci dalam membangun dan menciptakan perilaku yang positif” ujarnya.

Hadi Rahman selaku pakar komunikasi menyebutkan mitigasi sebagai jalan terbaik alam pencegahan tindak kekerasan pada anak dan setiap pihak punya kepentingan dan tanggung jawab. Selain itu, aspek local wisdom dan ajaran agama juga harus menjadi perhatian pada setiap program promosi dan pencegahan kekerasan pada anak. “Mitigasi harus dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan dengan tidak mengabaikan local wisdom dan ajaran agama sebagai nilai-nilai yang hidup dalam Masyarakat kita”, ujarnya.

Pada sesi bedah buku, tampil sebagai narasumber Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kesehatan Mental (Puskestal Indonesia) Syukri Pulungan yang juga penulis buku “Kekerasan pada Anak (Tinjauan Teoretis dan Empiris). Pada sesi ini, syukri menguraikan pendekatan teori perkembangan dan penanganan tindak kekerasan pada anak sebagaimana maksud buku tersebut. Syukri menguraikan bahwa penanganan kekerasan harus dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan seluruh pihak dari yang terkecil pada keluarga hingga Masyarakat, pemerintah dan perangkat-perangkat yang bertanggungjawab dalam pencegahan kekerasan pada anak. “Penanganan kekerasan pada anak harus dilakukan secara kolaboratif dan berkesinambungan untuk mempromosikan sekaligus menekan angka kekerasan yang terjadi baik pada keluarga maupun lingkungan Pendidikan”, ungkapnya.

Turut menyampaikan kritik dan saran sebagai pembahas bedah buku, Arifin Hidayat yang juga Dosen Program Studi BKI dan perwakilan mahasiswa Rasyid Abdillah menyampaikan bahwa konten buku perlu menambahkan perkembangan-perkembangan penanganan kekerasan pada anak. Dengan demikian, konsep yang ada pada buku tersebut dapat dijadikan acuan untuk mempromosikan pencegahan kekerasan pada anak.

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *